Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

CERITA SI JERAPAH YANG BAIK HATI ( SEBUAH DONGENG)

SI JERAPAH YANG BAIK HATI
Pagi itu, Zebri si anak Zebra sedang bermain bersama teman-temannya. Ada Ikan Salmon, Si Landak, Teripang, Bintang laut, si Penyu dan Kepiting. Setiap hari, mereka selalu bermain bersama. Terkadang mereka bermain petak umpet, main tebak-tebakan atau berlomba lari. Tentu saja kalau diadu berlomba fisik seperti lomba lari maka si Zebrilah yang selalu menjadi juaranya. Walaupun Zebri masih anak-anak namun dibandingkan dengan tubuh teman-temannya dia yang memiliki tubuh yang lebih besar.


"Tuhkan, aku menang lagi," kata si Zebri ketika memenangkan lomba lari pagi itu.
"Aduuhhh....aku hampir saja mengalahkan si Zebri lho kali ini...tapi langkahku kalah banyak sihhh!" teriak si Landak.
"Huuuu....ya jelas kalah dong, Ndak!...Saat berada di tikungan pertama saja kamu dapat aku susul!" seru Si Salmon.

"Wah..wah..wah...aku lelah teman-teman, untuk lomba lari kali ini aku nyerah aja dehhh !" kata si penyu, bintang laut dan teripang nyaris bersamaan.
"Hehehehehe...sebenarnya aku bisa menang lho," kata kepiting "Kakiku khan ada sepuluh, tapi saat aku masih siap-siap kalian sudah membunyikan start...yaaa...jadi aku kalah dechhhh!"

"Huuuu...kamu ini cari-cari alasan saja, Kepiting! Akui saja kalau kamu tidak bisa menandingi kehebatan larinya si Zebri dehhh!" sergah teman-teman si Zebri.
Dalam hati, si Kepiting berpikir bahwa memang harus diakui bahwa si Zebri selalu menang dalam hal berlomba yang menggunakan fisik, namun untuk lomba yang lain mungkin dia harus mengakui kemenanganku. Dan saat itu si kepiting berusaha mencari ide jenis lomba yang tidak akan dimenangkan si Zebri.

"Teman-teman," kata si kepiting "Setelah kita mengadakan lomba fisik, besok giliran kita berlomba yang lain."
"Lomba apa itu, kepiting?" kata si teripang
"Iya...lomba apa itu?" seru teman si kepiting yang lain.

"Kali ini kita akan mengadakan lomba bercerita tentang keindahan pemandangan pantai! Siapa yang ceritanya bagus, dia yang akan menjadi juaranya! Bagaimana?"
"Baiklah kalau begitu...aku setuju....aku setuju....setujuuuu!" teriak yang lain
"Baiklah, karena hari ini sudah sore mari kita pulang. Dan besok pagi kita bertemu di tempat ini lagi untuk memulai pertandingan kita. Oke....selamat sore teman-teman...!" kata si kepiting sambil berjalan pergi meninggalkan Zebri dan diikuti teman-teman yang lain.

*****
Setelah satu persatu temannya pergi, si Zebri tidak beranjak selangkahpun dari tempatnya. Dia sedih dan menangis dalam hati mendengar jenis lomba yang akan diadakan teman-temannya besok pagi. "Kenapa harus Lomba bercerita keindahan suasana pantai.?" pikir di Zebri. "Uhhh, jangankan bisa bercerita tentang pantai. Sejak aku lahir saja sampai sekarang melihat pantai saja aku tidak pernah. Bagaimana bentuknya, apa saja yang ada di sana sama sekali tidak aku ketahui. Lalu bagaimana aku bisa mengikuti lomba besok pagi? Uhhh...ada-ada saja si kepiting itu!"

Semakin dipikirkan membuat si Zebri semakin sedih. Dia semakin putus asa dan ingin pergi jauh-jauh agar besok tidak malu karena tidak bisa menceritakan suasana pantai kepada sahabat-sahabatnya.
"Huuuu...huuuu...huuuu....huuuuu," si Zebri mulai menangis sesenggukan. Ia berjalan ke sana kemari tanpa tujuan. Ia berpikir bagaimana caranya dia bisa melihat suasana pantai. Sepanjang jalan dia berdoa mudah-mudahan ada yang menolong dirinya.

Tidak jauh dari tempat si Zebri, ada seekor jerapah yang sejak tadi memperhatikan tingkah si Zebri.
"ho...ho..ho...ho....Assalamu'alaikum Zebri?" sapa Pak Jerapah.
"Wa alaikumussalam warohmatullohi wabarokatuh, Pak Jerapah'" jawab si Zebri.
"Ada persoalan apa Kok kamu kurang ceria hari ini? kamu diganggu teman-temanmu ya?"

"eee...tidak, Pak Jerapah! Teman-temanku baik semua kok."
"Lalu...kenapa kok kamu bersedih begitu? coba ceritakan masalahmu, mungkin saya bisa membantumu."
Mendengar Pak Jerapah ingin membantunya, membuat si Zebri kegirangan. Seolah ada harapan. Seolah ada jalan keluar agar ia tahu tentang seluk beluk tentang pantai. "Tentu Pak Jerapah lebih tahu banyak tentang pantai," pikir si Zebri.
"Aku sedih, Pak Jerapah. Sebab besok pagi kita akan berlomba bercerita tentang suasana pantai. Nah, aku sedih karena sampai sebesar ini sama sekali tidak tahu apa pantai itu. Bagaimana bentuk dan apa saja yang ada di sana. Nah, kira-kira bisakah Pak Jerapah menceritakan tentang pantai , Pak?" rengek si Zebri.
"Hemmm....sebenarnya aku tahu banyak tentang pantai. Tetapi sesuatu yang diceritakan dari orang lain itu berbeda hasilnya apabila kamu melihat suasana pantai sendiri," kata Pak Jerapah.

"Maksudnya apa, Pak?"
"Begini saja, kamu harus melihat suasana pantai sendiri...tidak usah aku yang menceriterakannya. Nah, dengan demikian kamu akan lebih leluasa menceriterakan suasananya menurut pengamatanmu sendiri."

"Wah....Pak Jerapah...aku semakin tidak mengerti!"
Pak Jerapah mengerti maksud si Zebri. Ia tidak mengerti sebab tidak tahu bagaimana caranya melihat suasana pantai yang jaraknya cukup jauh. Namun tiba-tiba Pak Jerapah menundukkan kepalanya dan mengangkat tubuh si Zebri. Betapa kagetnya si Zebri. Ia takut jatuh. Lalu dengan keempat kakinya ia berpegangan erat-erat ke leher pak Jerapah.

"Paaaakkkk....aku takuuttt!" teriak si Zebri.
"Tenang, Zebri! Bapak akan menjaga tubuhmu agar tidak jatuh."
"Waaaaahhhhh.....waaaahhhh....waaahhh.....Pak! Aku melihat banyak air berwarna biru di balik hutan ini. Aku melihat sebuah dataran luas berwarna putih di pinggirnya. Dan aku lihat banyak air silih berganti bergerak berkejar-kejaran menuju dataran luas yang berwarna putih itu. Ouwww...airnya kembali ke tengah lagi.... Waouuuuuwww....indah sekali Pak Jerapah."
Pak Jerapah hanya bisa tersenyum melihat si Zebri mulai mengenal suasana pantai saat itu.

"Naaahhhh....itulah yang dinamakan pantai, anakku." kata pak Jerapah.
"Indah sekali Pak suasana di sana!"
"Terima kasih, Pak Jerapah! Entah bagaimana caranya aku harus berterima kasih kepada Bapak?!"

"Sudahlah, anakku. Bapak juga ikut bahagia melihat kamu bahagaia. Bapak bersyukur masih bisa membantumu mengenal akan suasana pantai.Bukankah kita hidup ini untuk saling tolong menolong, anakku! Camkanlah itu. Kita hidup ini untuk saling tolong menolong. Bila kamu suka menolong temanmu maka suatu saat bila kamu ada kesulitan tentu ada saja yang akan menolongmu."

"Baiklah Pak, terima kasih banyak atas nasehatnya."
"Sama-sama, anakku. Dan pesanku lagi, tolong diingat-ingat semua apa yang kamu lihat tentang suasana pantai tadi. Jangan sampai terlupakan apa-apa yang telah kamu lihat tadi. Dan mudah-mudahan kamu akan bisa memenangkan lomba lagi."
Si Zebri merasa gembira. Ia kini bisa tertawa senang karena telah mengenal apa itu pantai dengan segala suasana yang ada di sekitarnya. Besok pagi ia siap berlomba dengan teman-temannya lagi. Pak Jerapah ikut merasakan senang dengan keceriaan si Zebri, kemudian ia melanjutkan perjalanan pulang untuk menemui keluarganya.

Lihat Juga :  Cerita bebek dan Burung hangtu

In English Story ( GIRAFFE GOOD HEART) - CERITA DALAM BAHASA INGGRIS


That morning, zebri Zebra boy was playing with his friends. There Salmon, The Hedgehog, Sea cucumbers, starfish, the sea turtle and crab. Every day, they always play together. Sometimes they play hide and seek, play guessing games or raced. Of course, if pitted physical race as a race then the Zebrilah always be the champion. Although zebri still a child, but compared with the body of her friends who had a larger body.


     "Tuhkan, I win again," said the zebri when winning the race that morning.
     "Aduuhhh .... I almost beat the zebri know this time ... but my pace sihhh outnumbered!" cried the hedgehog.
     "Huuuu .... yes obviously lost dong, Ndak! ... While at the first corner I meet another course you can!" exclaimed Si Salmon.

     "Wah..wah..wah ... I'm tired of my friends, to race this time I wrote dehhh give up!" said the turtle, starfish and sea cucumbers are almost the same.
     "Hehehehehe ... actually I can win, you know," said the crab "khan My feet ten, but when I was getting ready you are already sounding the start ... yaaa ... so I lost dechhhh!"

    "Huuuu ... you have been looking for an excuse, Crab! Admit it if you can not match the greatness of his running the zebri dehhh!" snapped the zebri friends.
     In the liver, the Crab think that it must be recognized that the zebri always win in terms of the use of physical race, but for the race as others might have to concede victory. And then, the crab seeks ideas types of competitions that will not be won by the zebri.

     "Friends," said the crab "After we held a physical contest, tomorrow we turn to another race."
      "The competition what it is, the crab?" said the sea cucumbers
      "Yes ... the race is that?" exclaimed a friend of the other crabs.

      "This time we will hold the race tell you about the scenic beauty of the beach! Who's a good story, he will be the champion! How?"
      "Okay then ... I agree .... I agree .... setujuuuu!" shouted others
       "Well, since today was afternoon let's go home. And tomorrow morning we meet at this place again to start the match us. Okay .... good afternoon my friends ...!" said the crab as he walked away leaving zebri and followed by other friends.

                                                                 *****
     After one by one friend left, the zebri not move from his place. He was sad and crying inside heard the kind of competition that will be held tomorrow morning his friends. "Why should I tell you the beauty of the beach atmosphere Contest.?" think in zebri. "Uhhh, let alone able to tell you about the beach. Since I was born until now to see the beach I never have. How can it be, what is there at all I do not know. Then how can I follow the race tomorrow? Uhhh ... it's been one of the crab it! "

     The more thought out to make the zebri increasingly despondent. He's getting desperate and want to go all the way so that tomorrow is not embarrassed because they can not tell the atmosphere of the beach to his companions.
     "Huuuu ... huuuu ... huuuu .... huuuuu," the zebri began sobbing. He walked to and fro without purpose. He thought how he could see the beach atmosphere. Along the way he prayed that no one helped him.

     Not far from the spot where the zebri, there is a giraffe who had been watching the behavior zebri.
     "... Ho ... ho .... Assalamu'alaikum ho..ho zebri?" sapa Mr. Giraffe.
     "Warohmatullohi wabarokatuh Laikum-Salam Wa, Mr. Giraffe '' replied zebri.
     "There's a question of what you Kok less cheerful these days? You bullied your friends huh?"

     "Eee ... no, sir Giraffe! My friends are all really good."
     "Then ... why why are you so sad? Tell me your problem, maybe I can help."
      Heard Mr. Giraffe wanted to help, to make the zebri joy. As if there is hope. As if there was a way out so that he knows about the ins and outs of the beach. "Of course Mr. Giraffe better know a lot about the beach," thought the zebri.
     "I'm sorry, Mr. Giraffe. For tomorrow morning we will compete to tell you about the atmosphere of the beach. Well, I'm sad because until this magnitude did not know what that beach. What form and what was there. Well, roughly Can Mr. Giraffe telling about the beach, sir? " whined the zebri.
     "Hemmm .... actually I know a lot about the beach. But something told from other people's different result when you see the atmosphere of the beach itself," said Mr. Giraffe.

     "That is what, sir?"
     "Tell you what, you should see the atmosphere of the beach itself ... should not I who had seen. Well, so you will be more flexible according to your observations relating his own element."

     "Well .... Mr. Giraffe ... I even do not understand!"
      Mr. Giraffe understand the intent of the zebri. He did not understand because it does not know how to see the atmosphere of the beach a short distance. But suddenly Mr. Giraffe bowed his head and lifted the zebri. How shocked the zebri. He was afraid of falling. Then with four legs he held on tightly to the neck of the Giraffe pack.

      "Paaaakkkk .... I takuuttt!" cried the zebri.
      "Quiet, zebri! Dad will keep your body from falling."
      "Waaaaahhhhh ..... waaaahhhh .... waaahhh ..... Sir, I see a lot of blue water in the woods behind it. I saw a vast plain white at the edges. And I saw a lot of water alternated moving chase -kejaran toward the broad plain white it. Ouwww ... the water back to the middle again .... Waouuuuuwww .... beautiful Pak Giraffe. "
       Pak Giraffes can only smile at the zebri getting to know the atmosphere of the beach at the time.

       "Naaahhhh .... it was called the beach, my son." According to Mr Giraffe.
       "It's beautiful Pak atmosphere there!"
       "Thank you, Mr. Giraffe! Somehow I have to thank Mr. ?!"

       "Come on, son. Dad also happy to see you bahagaia. Mr grateful to still be able to help us get to know the atmosphere of this vibrant pantai.Bukankah for helping each other, my son! Listen to that. We live for helping each other. If you prefer your friend then a time when you no trouble of course there are going to help you. "

       "Well sir, thank you very much for the advice."
       "Equally, my son. And my message again, please remember-remember all of what you see on the beach atmosphere before. Never to be forgotten anything you have seen before. And hopefully you will be able to win the race again."

        The zebri happy. He can laugh now happy to have to know what it is with all the beaches in the surrounding atmosphere. Tomorrow morning he is ready to race with his friends again. Mr. Giraffe to feel pleased with the cheerfulness zebri, then he went on a trip home to see his family.

'CERITA SI JERAPAH YANG BAIK HATI ( SEBUAH DONGENG)'

Posting Komentar untuk "CERITA SI JERAPAH YANG BAIK HATI ( SEBUAH DONGENG)"